Kenapa kita tidak sepakat tuk mencari norma, nilai, dan hukum yang berlaku untuk segala zaman, yang tidak pernah berubah dari waktu ke waktu, dan cocok untuk segala peradaban. Kenapa kita tidak jujur untuk mengakui mana agama dan Tuhan yang sebenarnya. Kenapa kita tidak berfikir untuk mencari kebenaran dan Tuhan yang sebenarnya daripada kita hanya mengikuti dari orang tua kita.
Mungkin kita harus harus membebaskan jiwa dan pikiran kita dari belenggu agama dan yang lainya agar kita dapat menuju cahaya yang sejati, cahaya yang sebenarnya cahaya, dapat menuju agama yang benar.
Seperti perumpamaan "sebuah tanaman yang tunasnya selalu menuju mengarah pada sinar matahari". Tanaman saja tahu dan menemukan cahaya matahari, Mengapa kita terus berdebat soal mana agama yang benar dan yang salah, mana kebaikan dan mana kejahatan, dan yang lainya.
Kenapa kita tidak mencoba untuk menerima sesuatu yang berbeda dengan yang kita kehendaki, Untuk dapat menerima keadaan yang tak seperti dengan yang kita inginkan.
Kita selalu menuntut orang untuk seperti yang kita inginkan, antara satu dengan yang lain, antara kelompok satu dengan yang lain, antara agama satu dengan yang lainya terus menerus saling menuntut agar menjadi seperti yang diinginkan.
"KENAPA KITA SEMUA (APAPUN AGAMANYA, RAS DAN KEYAKINANYA) UNTUK MENCOBA MEMBEBASKAN JIWA KITA DAN BERFIKIR DENGAN SUNGGUH-SUNGGUH AGAR MELIHAT MANA KEBENARAN DAN AGAMA YANG SEJATI DAN SETELAH ITU MAU MENGAKUI DAN MENERIMANYA SEBAGAI KEBENARAN"
Setelah itu TIDAK akan ada lagi perdebatan antar agama lagi, karena itu merupakan istrimu. Tidak akan ada LABEL menggunakan nama agama lagi yang sekarang ini lagi marak, seperti lagu islami, sekolah islami, makanan islami dan yang lainya.
"KEBAIKAN ITU KEBAIKAN, KEBENARAN ITU KEBENARAN TANPA MENGUNAKAN LABEL ISLAM DAN YANG LAINYA"
0 komentar:
Posting Komentar