"Orang yang jelas-jelas mengajak kepada hal-hal yang baik dan benar malah tak dihiraukan dan dipojokan.
Inilah kelakuan orang buta akan kebenaran dan ditambah lagi kebutaanya sampai-sampai menganggap dirinya sendiri paling benar,"
"Orang yang jelas-jelas mengajak kepada hal-hal yang buruk dan salah malah diikuti dan dijunjung.
Inilah kelakuan orang lupa dan akan ditampah lagi lupa dalam dirinya sampai dia tak peduli lagi terhadap akibat dari perbuatanya itu."
Ketika kejahatan telah menjadi raja yang menguasai, maka siapa saja yang ingin berbuat baik untuk membuka tabir kejahatan itu, pasti dia akan dihancurkan pribadinya, dipenjara, bahkan dibunuh.
Contohnya, Ada sebuah Negara yang bernama Negara ASU, Apabila ada orang yang punya keinginan kuat untuk memberantas korupsi atau ingin membuka bobroknya institusi penegak hukum maka Orang tersebut pasti dihancurkan. Proses dihancurkanya dapat melalui rekayasa2 kasus tertentu atau dapat melalui kesalahan kecil yang pernah dilakukannya diangkat ke publik dan dibesar-besarkan. Orang tersebut juga dapat dipenjara sampai dia tutup mulut.
Dinegara ASU tersebut banyak orang yang jelas-jelas bersalah masih membawa nama TUHAN.
Orang yang terkena kasus suap dapat berkata "SUBHANALLAH"
Orang yang mempermainkan hukum dapat berkata " INSYA ALLAH"
Orang bersaksi palsu didepan pengadilan dapat berkata " DEMI ALLAH"
Orang yang terlibat kasus korupsi dapat berkata " SEMOGA TERBUKA YANG BENAR ITU BENAR dan YANG SALAH ITU SALAH"
Orang yang terlibat kasus Bank Century dapat berkata "ALHAMDULILLAH BERHENTI DITENGAH JALAN"
Dan Orang yang terlibat kasus mafia pajak, mafia pemilu, mafia anggaran dan..., berkata "SANTAI SAJALAH"
Inilah contoh genarasi manusia yang sudah tak jelas letak kepala, kaki, tangan, badan sehingga kita cenderung berbuat semau kita sendiri. Seluruh anggota badan kita sudah tercerai berai, otak kita sudah terburai-burai.
AKAL SUDAH MENJADI BUDAK, DAN NAFSU MENJADI RAJANYA
Ya Allah ampuni kami, satukan lagi diri kami.
BY lekarip.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar