Rabu, 01 Mei 2013
Home »
esai cak nun
» CARA BERFIKIR
CARA BERFIKIR
“Pertama, hati-hati kalau berpikir. Anda kan setiap melihat dan mendengar sesuatu pasti berpikir. Tidak pernah Anda tidak berpikir. Pesan saya, hati-hati dalam berpikir, karena mungkin dia akan menjadi ucapan. Lalu tingkatkan kehati-hatian dalam mengucapkan, karena dia bisa menjadi tindakan. Tingkatkan lagi kehati-hatian karena dia akan menjadi kebiasaan. Kebiasaan ini, berhati-hatilah terhadapnya, karena akan menjadi karakter hidupmu, karakter pribadimu. Ini sudah baku, sudah menjadi monumen.”
“Terus tingkatkan kehati-hatian. Kritisi kembali karakter itu, karena ia akan menjadi unsur kebudayaan, dan lalu menjadi kebudayaan masyarakat. Dalam jangka waktu tertentu, ia akan menjadi peradaban. Kalau sudah menjadi peradaban. Sudah tak bisa diubah lagi.”
“Begitulah Indonesia dengan kecurangannya, dengan kedengkiannya. Maka pisahkan dirimu dari Indonesia yang itu.kamu teliti lagi benihmu, lebih berhati-hati mikirnya, karena sehat atau nggak sehat itu ditentukan oleh bener apa nggak kamu mikirnya.”
“Kalau tidak bener ngitungnya, di otak akan menjadi susunan syaraf yang nyrimpeti hidupmu, menjadi disorganisasi struktur sel maupun urat-urat syaraf. Disorganisasi syaraf menghasilkan perintah yang tidak benar dalam tubuh. Dalam jangka panjang, akan menjadi penyakit.”
“Anda lihat gelandangan yang 40 tahun hidup di jalanan, tidak jelas makanannya, langsung kena panas dan hujan, tapi sehat itu karena dia beres pikirannya.”
“Kita ini menyusun dua kata saja tidak bisa. Maka pasti destruktif otaknya.Kita lihat di berita-berita sekarang, banyak disebut ‘pembunuhan mutilasi’.Mutilasi itu siapa kok dibunuh? Kalau Anda lihat banyak sekali hal-hal yang memecah pikiran Anda, membuat pikiran Anda tak tertata.”
“Pokoknya pastikan cara berpikirmu benar. Kalau ada yang nyrimpet cepet diurai, cepet dibersihkan.Jangan mau ditipu siapapun yang menghadir-hadirkan Tuhan kepadamu, yang menghalangi hubunganmu dengan Tuhan.
0 komentar:
Posting Komentar