Selasa, 07 Januari 2014
Obat dan Racun
Apabila
Orang sudah tidak bisa membedakan Racun dan Obat,
Apabila
Orang sudah menyangka Racun adalah Obat.
Maka
saat orang lain memberitahu apabila yang dimakannya itu adalah Racun,
Maka
dia akan marah-marah kepada yang memperingatkanya itu.
Ada
Pihak yang membungkus racun layaknya obat,
Sehingga
banyak orang yang menyangka itu adalah obat.
Ada
Media yang Memasarkan Racun sebagai obat,
Yang
dibungkus dengan tata panggung, tata busana dan tata gerak,
Yang
mengasyikan untuk dilihat,
Sehingga
Masyarakat Lupa bahwa itu adalah Racun.
Pada
saat ajang Pemilu tiba,
Rakyat
disuruh memilih Racun yang berbungkus Obat
Kemudian
rakyat tertipu atas pilihannya
Ternyata
yang dipilihnya adalah racun
Tertipu
kemudian memilih lagi
Tertipu
kemudian memilih lagi
Tertipu
kemudian memilih lagi
Akankah
Tahun ini, Rakyat harus Tertipu lagi?
Apakah
Tidak terselip satu jenis Obat dibalik Racun-racun itu?
Apakah
ada satu jenis Racun yang merelakan dirinya
Untuk
menjadi pembuka jalan?
Apakah
Obat akan muncul dari goro-goro yang akan terjadi?
Ataukah
akan ada Jenis Obat yang akan menjadi
Pawang
kesehatan dan keselamatan IndonesiaRaya ini?
Senin, 06 Januari 2014
ISLAM
Islam
adalah,
bila
ada satu makhluk sedang kelaparan,
Walau ia hanya seekor anjing,
Anda merasa tidak enak karena kenyang seorang diri
Maka anda lalu belajar untuk belajar lapar,
Sebelum anda merasa layak disebut sebagai saudara oleh orang-orang lapar
Islam adalah,
Walau ia hanya seekor anjing,
Anda merasa tidak enak karena kenyang seorang diri
Maka anda lalu belajar untuk belajar lapar,
Sebelum anda merasa layak disebut sebagai saudara oleh orang-orang lapar
Islam adalah,
ketika seorang merasa haus,
Bahkan ia adalah orang yang akan membunuh anda,
Anda merasakan kehausannya
Dan berbagi air dengannya.
Islam adalah
Ketika anda melihat seseorang dipinggirkan dan merasa sendirian
Anda menghampirinya dan mengucapkan salam kepadanya
Islam adalah
Mencintai orang-orang yang membenci anda,
Dan memuji dengan bijak
Seseorang yang mengangap anda sebagai musuhnya
Islam adalah komunitas yang berdamai dengan alam,
Sungai dan dan hutan, air dan daratan, gunung dan laut
Yang mereka cintai seolah mereka isteri-isteri mereka sendiri
Manjaga kesuburannya semata dengan cinta
Islam adalah Sebuah pemerintah yang menganggap rakyatnya sebagai seorang isteri
Saling menyayangi, bekerja sama dengan keseimbangan kekuasaan antara yang satu dengan yang lain
Bahkan ia adalah orang yang akan membunuh anda,
Anda merasakan kehausannya
Dan berbagi air dengannya.
Islam adalah
Ketika anda melihat seseorang dipinggirkan dan merasa sendirian
Anda menghampirinya dan mengucapkan salam kepadanya
Islam adalah
Mencintai orang-orang yang membenci anda,
Dan memuji dengan bijak
Seseorang yang mengangap anda sebagai musuhnya
Islam adalah komunitas yang berdamai dengan alam,
Sungai dan dan hutan, air dan daratan, gunung dan laut
Yang mereka cintai seolah mereka isteri-isteri mereka sendiri
Manjaga kesuburannya semata dengan cinta
Islam adalah Sebuah pemerintah yang menganggap rakyatnya sebagai seorang isteri
Saling menyayangi, bekerja sama dengan keseimbangan kekuasaan antara yang satu dengan yang lain
Islam adalah keadaan di mana di kuat memahami pentingnya si lemah
Dan si lemah tidak menikmati kelemahan dan ketergantungannya
Salam berarti perdamaian
Islam berarti upaya mencari, mambangun dan menciptakan perdamaian
Humanitas islam berarti pengertian untuk saling memanusiakan satu sama lain
Budaya islam adalah kedamaian pikiran dan hati
Perekonomian islam berarti tak seorangpun kekurangan gizi dan tak seorangpun kelebilan gizi
Politik islam berarti demokrasi sejati dan jujur
Filosofi islam adalah keseimbangan antara hak-hak azasi dan kewajiban-kewajiban azasi manusia
Salam berarti perdamaian
Islam berarti pembebasan menuju perdamaian
Islam berarti kerja emansipasi menuju kehidupan yang penuh kedamaian bagi semua manusia.
Minggu, 05 Januari 2014
BERLINDUNG DARI KESOMBONGAN
BERLINDUNG
DARI 5 KESOMBONGAN.
Ya
Allah hamba berlindung kepadaMu dari kesombongan orang berkuasa,
yang
berdiri gagah tanpa punya malu karena merasa diri mereka lebih tinggi dari
rakyatnya,
padahal
rakyatnya itulah yang meletakkannya di kursi dan membiayai hidup mereka,
namun
rakyat itu pulalah yang menjadi sasaran dari palu dan senapan para penguasa.
Ya Allah hamba berlindung kepadaMu dari kesombongan orang kaya,
Ya Allah hamba berlindung kepadaMu dari kesombongan orang kaya,
yang
berjalan acuh tak acuh dan mendongakkan kepalanya
karena merasa dirinya lebih penting di banding orang-orang
lainnya,
padahal orang banyak itulah sumber
penghidupan dan kekayaannya,
namun orang banyak itu pulalah yang
selalu disuruh siap dibeli kehormatannya
dengan uang dan harta mereka
Ya Allah hamba berlindung kepadaMu dari kesombongan orang pandai,
Ya Allah hamba berlindung kepadaMu dari kesombongan orang pandai,
yang selalu merasa lebih hebat dari
orang lainnya,
sehingga ia membuka mulutnya
lebar-lebar
dan memuntahkan hujan kata-kata yang
berasal
dari perasaan pandai dan hebat di
dalam dirinya,
padahal inti kepandaian adalah
kesanggupan untuk mendangarkan
serta kerendahan hati untuk tidak
banyak membuka mulut,
dan puncak tertinggi keterpelajaran
berbanding sejajar
dengan tingkat kesadaran atas
kebodohan diri
Ya Allah hamba berlindung kepadaMu dari kesombongan orang masyhur
Ya Allah hamba berlindung kepadaMu dari kesombongan orang masyhur
yang selalu merasa lebih khusus
dibanding orang-orang disekitarnya,
yang menyangka bahwa kemasyhuran
adalah kelebihan derajat atas orang lainnya,
yang mengira bahwa kemasyhuran adalah
sama dengan keunggulan dan kehebatan,
yang perilakunya mengandalkan "karena
aku masyhur maka aku hebat",
bukan membuktikan bahwa "karena
aku bermanfaat maka aku (terpaksa) masyhur"
Ya Allah hamba berlindung kepadaMu dari kesombongan orang alim saleh,
Ya Allah hamba berlindung kepadaMu dari kesombongan orang alim saleh,
yang ke mana-mana sibuk merasa bahwa
yang selain dirinya adalah najis,
yang tidak punya kemampuan lain
kecuali merasa dirinya suci dan selalu benar,
yang beranggapan bahwa Tuhan adalah
anak buahnya,
bahwa para Nabi dan Rasul adalah staf
dan karyawannya
untuk melaksanakan
kepentingan-kepentingan diri dan golongannya.
Selasa, 31 Desember 2013
TAHUN BARU MASEHI 2014
Selamat Tahun Baru Kawan
Oleh Gus Mus (K.H. Mustofa Bisri)
Oleh Gus Mus (K.H. Mustofa Bisri)
Kawan, sudah tahun baru lagi
Belum juga tibakah saatnya kita menunduk?
Memandang diri sendiri?
Bercermin firman Tuhan sebelum kita dihisab-Nya?
Kawan, siapakah kita ini sebenarnya?
Musliminkah?
Mukminin?
Muttaqin?
Khalifah Allah?
Umat Muhammad-kah kita?
Khaira ummatin kah kita?
Atau kita sama saja dengan makhluk lain?
Atau bahkan lebih rendah lagi?
Hanya budak-budak perut dan kelamin.
Iman kita kepada Allah dan yang ghaib rasanya lebih tipis dari uang kertas ribuan
Lebih pipih dari kain rok perempuan.
Betapapun tersiksa, kita khusyuk di depan massa
dan tiba-tiba buas dan binal justru di saat sendiri bersama-Nya.
Syahadat kita rasanya seperti perut bedug, atau pernyataan setia pegawai rendahan,
kosong tak berdaya.
Shalat kita rasanya lebih buruk dari senam Ibu-ibu
Lebih cepat daripada menghirup kopi panas
Dan lebih ramai daripada lamunan seribu anak muda.
Doa kita sesudahnya justru lebih serius kita
Memohon hidup enak di dunia dan bahagia di surga.
Puasa kita rasanya sekedar mengubah jadwal makan minum dan saat istirahat
Tanpa menggeser acara buat syahwat.
Ketika datang lapar atau haus; kitapun manggut-manggut,
“Oh beginikah rasanya.”
Dan kita sudah merasa memikirkan saudara-saudara kita yang melarat.
Zakat kita jauh lebih berat terasa dibanding tukang becak melepas penghasilannya
untuk kupon undian yang sia-sia.
Kalaupun terkeluarkan harapanpun tanpa ukuran, upaya-upaya Tuhan menggantinya berlipat ganda.
Haji kita tak ubahnya tamasya menghibur diri, mencari pengalaman spiritual dan material.
Membuang uang kecil dan dosa besar, lalu pulang membawa label suci asli made in Saudi. Haji.
Kawan, lalu bagaimana, bilamana dan berapa lama kita Bersama-Nya?
Atau kita justru sibuk menjalankan tugas mengatur bumi seisinya
Mensiasati dunia sebagai khalifah-Nya.
Kawan, tak terasa kita semakin pintar
Mungkin kedudukan kita sebagai khalifah mempercepat proses kematangan kita,
paling tidak kita semakin pintar berdalih.
Kita perkosa alam dan lingkungan demi ilmu pengetahuan
Kita berkelahi demi menegakkan kebenaran
Melacur dan menipu demi keselamatan
Memamerkan kekayaan demi mensyukuri kenikmatan
Memukul dan mencaci demi pendidikan
Berbuat semuanya demi kemerdekaan
Tidak berbuat apa-apa demi ketentraman
Membiarkan kemungkaran demi kedamaian
Pendek kata, demi semua yang baik, halallah semua sampaipun yang paling tidak baik
Lalu bagaimana para cendikiawan dan seniman?
Para mubaligh dan kiai penyambung lidah Nabi?
Jangan ganggu mereka.
Para cendikiawan sedang memikirkan segalanya
Para seniman sedang merenungkan apa saja
Para mubaligh sedang sibuk berteriak ke mana-mana
Para kiai sedang sibuk berfatwa dan berdoa
Para pemimpin sedang mengatur semuanya
Biarkan mereka di atas sana
Menikmati dan meratapi nasib dan persoalan mereka sendiri.
Kawan, selamat tahun baru
Belum juga tibakah saatnya kita menunduk dan memandang diri sendiri?
Senin, 23 Desember 2013
HARI NATAL 2013
SHALOM
SELAMAT MERAYAKAN HARI NATAL 2013
KEPADA TEMAN-TEMAN KRISTIANI
SEMOGA SELALU MENTELADANI KISAH PERJALANAN HIDUP
YESUS KRISTUS
DAN MENDAPATKAN CAHAYA SEJATI DARI TUHAN
Hari
Natal adalah Momentum untuk Menggali Kembali Ajaran Isa Al-Masih.
Mencari
Kemurnian Ajaran Isa Al-Masih agar Kembali Ke Jalan Tuhan.
Hari
Natal adalah Momentum untuk Menebarkan Kasih Sayang kepada sesama
sebagaimana
yang dicontohkan oleh Yesus Kritus.
Selalu
Memberikan Salam Cinta kepada setiap orang yang mencintai kita
maupun
yang membenci kita.
Minggu, 22 Desember 2013
TRIANGLE LOVE
SALAM CINTA DAN PERDAMAIAN
Mencari
Titik Temu di dalam Perbedaan,
Daripada
Sibuk Menyalah-nyalahkan Orang yang tidak Sepaham.
Menampung
Bermacam-macam Pandangan,
Tanpa
Merasa Pendapat atau Pandangan Kitalah yang Paling Benar.
Mencari
Keburukan Diri Kita Sendiri,
Daripada
Sibuk Menilai Keburukan Orang Lain.
Lebih
Baik Saling Bertoleransi dalam Perbedaan Pemahaman,
Daripada
Menyalakan Api Pertengkaran dan Konflik.
Yang
Kita Pahami adalah Salah Satu Kebenaran,
Dan
Kita harus mau Membuka Hati untuk Menampung Berbagai macam Kebanaran Lainnya
yang Belum Kita Pahami.
Janganlah
Berlagak Sebagai Tuhan,
Sehingga
Menyalah-nyalahkan Orang yang Mempunyai Pemahaman yang Berbeda.