"Manners Before Knowledge"

Rabu, 08 Juni 2011

kumpulan puisi


BENARKAH


Ucapan dan Kenyataan,
Pujian dan apa yang sebenarnya
terjadi,
benarkah, pujian itu pantas padaku
benarkah, sanjungan itu aku terima
Mungkin mereka dan orang-orang
Buta akan perbuatanku
Sungguh jauh pujian padaku
Jika meraka tau siapa aku
Benarkah atau salahkah
Mereka percaya padaku
Benarkah atau salahkah
Aku selalu dianggap baik
Apakah aku pantas menerima semua ini
Padahal,
Gelap selalu membayangiku
Dulu dan akhirnya
Sekarang dan sampai berakhir
Kita harus siap mendapatkanya_
Ditulis
A.W













BAYANGAN DIRI

Diasaat mentari di ufuk timur
Terlihat sinar yang menawan.
Disaat sinar dunia diatas kepala
Bayang gelap tepat dibawah
Kaki kita.
Disaat mentari mulai tenggelam
Terlihat bayang lebih tinggi.
            Oh, apakah ini gambaran
Saat hati ini tenang,
Semua tantangan dapat dilauli
Saat hati ini dekat,
Serasa kita ingin mati
Saat hati ini jauh,
Kesombongan yang menghampiri diri
Oh, coba lihat masa-masa lalu
Yang terungkap kemaksiatan
Lalu, apa yang disombongkan
Dan, apa yang dipamerkan
Apakah ini milik kita
Tidak,
Ini titipan Allah.

                                                                                    Ditulis
                                                                                    Arip w













SEPUTIH KERTAS

Selembar kertas yang putih
Bagai anak yang terlahir
Dimuka bumi dengan suci
Masih bersih hatinya,
Masih menyenangkan rupanya
Dan menarik hati tawanya
Dia,…..
Memberi kebahagiaan pada orang tuanya
Dengan melepaskan rasa sakit
Yang sedang dia alami
Yang terhapus oleh suara
Tangis anaknya.
                        Dia bagai seputih kertas
                        Yang menulisi kertas itu adalah orang tuanya,
                        Apakah ditulisi nasrani,
                        Apakah ditulisi yahudi
                        Dan sebaik-baik ukiran
                        Dan ukiran yang sempurna
                        Adalah tulisan islami
Ditulis
Arip. w
















MENGHAPUS KENANGAN

Tangis, tawamu
Suaramu dan senyummu
Dan tingkah lakumu
Telah masuk dalam pikiranku
Telah mengisi hatiku
Entah sampai kapan
Semua itu membayangiku
Entah sampai kapan
Aku mengingatmu
Tangis dan tawamu
Sungguh telah menarik hatiku
Hingga pandangan mata
Selalu mengikatmu
Entah sampai kapan
Aku terus begini
Tapi kamu merangkak pergi
Meninggalkan bayanganku
Entah sampai kapan
Diriku terus mengharapkanmu
Entah sampai kapan

                                                                                                Ditulis
                                                                                                A.W














CERMIN
Oh cermin
Bila kamu terjauh dari titik noda
Diriku dapat Nampak didalam mu
Kamu perlihatkan secara benar
Keadaan diriku
Kamu tak pernah dusta padaku
Kamu perlihatkan sesungguhnya
Siapa diriku
                        Oh cermin
                        Bila kamu tertempali noda
                        Diriku agak tak tampak padamu
                        Walau kucoba membersihkan diri
                        Tetep ku Nampak buruk
                        Bila kamu terdapat noda
                        Kau tak dapat berkata sebenarnya
Oh cermin
Bila kau sudah hitam pekat
Tak dapat nampak sedikitpun bayangku
Dan pastilah kegelapan
Yang kujumpai padamu
Jika tak membersihkanmu

                                                                                                Ditulis
                                                                                                Arip w


Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Lautan Jilbab

Pengunjung Blog

Posted by Arip. Diberdayakan oleh Blogger.

Pengikut